Senin, 30 Januari 2023

Mengenal Metode Hardness Tester

Hardness Tester adalah alat yang digunakan untuk menguji kekerasan suatu benda, melalui pengujian ini kita dapat dengan mudah mengetahui sifat mekanik suatu bahan. Namun pengukuran hanya dapat dilakukan pada satu titik atau satu area saja, dengan pengujian kekerasan kita dapat mengetahui seberapa kuat atau getas suatu benda.

Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanik suatu bahan, terlebih dahulu kita harus mengetahui kekerasan bahan, terutama bahan yang sering mengalami gesekan pada saat digunakan. Singkatnya, definisi kekerasan adalah kemampuan menahan beban/tekanan.

Berikut ini merupakan jenis-jenis metode hardness tester.

 

Metode Brinell

Metode Brinell adalah metode yang paling umum digunakan dan digunakan dengan menekankan beban pada benda yang diukur pada besaran beban yang telah ditentukan dan kemudian mengukur dan menganalisis tanda pada pers. Jadi kekerasan dapat didefinisikan sebagai seberapa tahan suatu bahan atau benda terhadap beban dinamis atau statis.


Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui kekerasan suatu benda melalui indentor (bola baja) yang ditekan pada permukaan benda yang diukur. Namun, metode ini hanya dapat digunakan untuk benda dengan permukaan kasar dan kekuatan berkisar antara 500 hingga 3000 kgf. Indentor (bola baja) adalah benda yang terbuat dari tungsten carbide berlapis dan mengeras.

 

Metode Rockwell

Metode Rockwell adalah metode dimana kekerasan suatu benda dapat ditentukan berdasarkan peningkatan bersih dalam kedalaman beban yang diterapkan. Data yang diperoleh bukan berupa angka satuan, tetapi diberikan dalam bentuk skala seperti R, L, M, K, E, dll. Semakin tinggi skala benda, semakin keras benda tersebut.

 

Metode Vickers

Pengukuran dengan metode ini sering disebut sebagai metode kekerasan mikro karena sering digunakan pada benda yang kecil dan tipis. Metode tersebut didasarkan pada pengukuran optik dengan menentukan kisaran beban indentor dengan tujuan membuat lekukan pada material yang diuji, yang kemudian diubah menjadi nilai kekerasan. Metode ini berguna saat pengujian pada objek yang lebih luas, tetapi sampel uji harus dipoles untuk mendapatkan dimensi kesan.

 

Dasar hardness tester adalah kekerasan properti material, bukan properti fisik yang mendasarinya. Ini didefinisikan sebagai resistensi terhadap lekukan dan ditentukan dengan mengukur kedalaman permanen lekukan. Saat menggunakan gaya tetap (beban)* dan indentor tertentu, semakin kecil indentor, semakin kaku materialnya. Nilai kekerasan lekukan diperoleh dengan mengukur kedalaman atau luas lekukan menggunakan salah satu dari lebih dari 12 metode pengujian yang berbeda.



Pengujian Hardness digunakan pada dua karakterisasi umum

1. Karakteristik Bahan

- Uji untuk memeriksa materi
- Uji pengerasan
- Uji untuk mengkonfirmasi proses
- Dapat digunakan untuk memprediksi kekuatan tarik

2. Fungsionalitas
- Uji untuk mengkonfirmasi kemampuan berfungsi sebagaimana dirancang.
- Ketahanan aus
- Kekerasan
- Resistensi terhadap dampak

Pertimbangan Pengujian Kekerasan
Karakteristik sampel berikut harus dipertimbangkan sebelum memilih metode pengujian kekerasan untuk digunakan:
- Bahan
- Ukuran sampel
- Ketebalan
- Skala
- Bentuk sampel, bulat, silindris, pipih, tidak beraturan
- Gage R & R


Tidak ada komentar:

Posting Komentar