Selasa, 25 November 2014

FSRU Lampung Raih Tambahan Pasokan LNG Kargo Ketiga


PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan, terminal gas terapung (Floating Storage Regatification/FSRU) Lampung mendapat pasokan kargo ketiga gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) dari Kilang Tangguh Papua.

Direktur Utama PGN LNG Indonesia, Nisi Setyobudi mengatakan, kapal pengangkut LNG dari Kilang LNG Tangguh Papua telah tiba di Labuan Maringgai Lampung pada Sabtu pagi 23 November 2014. Setibanya di Labuan Maringgai, kapal pembawa LNG itu segera merapat ke PGN FSRU Lampung untuk membongkar muatan dan mengalirkan LNG ke PGN FSRU Lampung.
"Dibutuhkan waktu sekitar 38 jam – 40 jam untuk proses bongkar muat LNG tersebut. Pada Minggu 23 November 2014 pukul 10 malam proses bongkar muat selesai dilakukan," kata Nisi, dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Nisi menambahkan, LNG yang dimuat ke PGN FSRU Lampung tersebut adalah kargo ketiga. Sebelumnya, kargo pertama LNG Tangguh sudah dimuat ke PGN FSRU Lampung pada akhir Juli 2014 dan kargo kedua pada akhir Oktober 2014.  Setelah kargo ketiga LNG ini, diharapkan akan masuk lagi kargo keempat pada akhir Desember 2014.

"Kargo keempat kami harapkan masuk pada akhir Desember mendatang," tutur Nisi.

FSRU atau Floating Storage and Regasification Unit adalah sebuah terminal apung berupa kapal yang mampu menampung LNG yang sekaligus memiliki fasilitas untuk regasifikasi (mengubah LNG menjadi gas). Selanjutnya gas tersebut masuk ke terminal gas untuk selanjutnya disalurkan ke pelanggan.
Pelanggan PGN FSRU Lampung saat ini adalah PLN.  PGN FSRU Lampung memiliki tangki penampung 170.000 meter kubik dengan kemampuan regasifikasi hingga 240 MMSCFD. 
Seperti yang kita ketahui PLTG menggunakan gas bertekanan tinggi untuk mengoperasikan pembangkit listrik tersebut. Gas tersebut di alirkan melalui Pipa bertekanan tinggi, pipa yang digunakan untuk mengaliri gas tersebut bukanlah pipa gas sembarangan.


Pipa gas tersebut haruslah melewati tahapan pengujian untuk menentukan kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatan pipa tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian ketebalan pipa. Ketebalan pipa diuji dengan menggunakan alat yang bernama Ultrasonic Thickness Gauge, agar tidak terjadi kebocoran gas ataupun masalah lainnya dalam pengaliran gas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar