Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun balai pengujian kereta api di
kawasan Banten. Rencananya Kemenhub akan menganggarkan dana awal pembangunan
sekitar Rp 9miliar.
"Kita
belum punya balai pengujian. Tapi kita berencana bangun di Banten. Dana
pembangunan tempat uji layak Rp 9 miliar tahun depan, target Rp 500
miliar," ujar Direktur Sarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Dwi
Budi S saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta.
Dia
menjelaskan, dana Rp 9 miliar itu memang relatif kecil, pasalnya pembebasan
lahan pun belum selesai. Rencananya balai pengujian akan memiliki panjang trek
10 kilometer. "Lahan belum beres, panjang 10 kilometer, pembebasan double track kan
disana juga, jadi sekalian tes trek disana," kata dia.
Selama
ini kata Dwi, pemeriksaan sarana perkeretaapian dilakukan di Depo atau Balai
Yasa. Oleh karena itu menurutnya, Kemenhub memandang bahwa balai pengujian
kereta api sangat penting di tahun-tahun mendatang.
Seperti
yang kita ketahui kereta pada umumnya harus mempunyai kemampuan dan ketahanan
yang optimal dan telah lulus pengujian di Balai pengujian tersebut. Salah satu
pengujian yang dilakukan adalah pengujin komponen bahan baku mesin kereta api
tersebut. Bahan baku pilihan yang dipakai dalam membuat mesin kereta cepat
tersebut haruslah diuji oleh alat yang bernama UTM atau Universal Testing
Machine.
UTM bekerja
menguji ketahanan bahan baku mesinnya dengan cara ditarik dan ditekan sampai
pada batas maksimal.Sehingga mesin yang digunakan tidak akan terbakar ketika
sudah panas dikarrena. Maka setelah lulus uji oleh UTM maka
kereta-kereta yang ada di indonesia ini siap untuk beroperasi di stasiun
Indonesia yang sangat penting untuk kemajuan indonesia di bidang transportasi
masyarakat dan diharapkan tidak terjadi masalah seperti kecelakaan pada tahun
mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar