Susilo mengungkapkan, biaya untuk membangun tangki timbun ketahan energi tersebut mencapai US$ 45 miliar. Pemerintah lama di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah merumuskan hal tersebut. "Kalau mau dilaksanakan, pemerintah butuh US$ 45 miliar, tapi kita sedang menyapakan programroadmap penyediaan rencana aksi penyiapan cadangan energi strategis," tuturnya. Susilo menambahkan, pembangunan tangki timbun meniru Singapura tersebut akan dilakukan oleh investor.
Menurutnya, pembangunan tangki ketahanan energi akan dilakukan di beberapa wilayah Indonesia. "Nanti di Sumatera, Jawa, Indonesia bagian timur baik untuk nimbun minyak mentah dekat-dekat kilang maupun nimbun BBM. Jadi nanti pemerintah itu kalau terjadi krisis punya hak akses itu, baru kita bayar," pungkasnya.
Tangki timbun tersebut sangatlah penting bagi indonesia, seperti yang kita tahu di indonesia sekarang sedang mengalami krisis energi. Jadi dengan adanya tangki timbun tersebut indonesia bisa mempunyai energi-energi cadangan seperti negara-negara berkembang maupun negara yang sudah maju.
Meskipun untuk pembuatan tangki timbun ini sangat mahal tetapi sangat sepadan jika tangki ini mampu di buat di indonesia untuk negara yang belum punya hal yang semacam ini. Agar tahun-tahun kedepannya indonesia bisa mengurangi krisis energi yang sedang melanda.
Seperti yang kita ketahui, tangki timbun ini akan menyimpan banyak minyak mentah cadangan. Minyak Mentah tersebut di simpan di tangki besar yang terbuat dari bahan yang kuat. tangki tersebut juga harus melewati pengujian agar tangki yang digunakan untuk menyimpan energi untuk waktu yang lama tidak terjadi kebocoran ataupun kesalahan yang lainnya.
tangki tersebut di uji dengan alat yang bernama coating thickness gauge. Coating thicknessgauge bekerja menguji tangki peyimpanan dengan cara mengukur ketebalan tangki agar bisa menentukan kualitas tangki tersebut.
_No1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar