Senin, 17 November 2014

Mengenal Uji Kelistrikan dengan Voltage Tester

Kata listrik bukan merupakan kata yang asing lagi bagi kita pada saat sekarang ini. Pada era modern ini, istilah listrik bisa dikatakan sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Begitu banyak produk produk elektronik canggih yang menggunakan energy listrik sebagai sumber energinya yang diluncurkan pada saat sekarang seperti tv, microwave, kulkas, dan lain-lain.

Tanpa disadari, kebanyakan masyarakat hanya mengetahui bahwa semua peralatan tersebut menggunakan sumber energy yang berasal dari energy listrik dan tidak mengetahui apa itu kelistrikan dan bagaimana bahaya dari kelistrikan tersebut.

Untuk itu, tidak ada salahnya kita mengetahui apa itu listrik dan apakah penggunaan listrik kita sudah optimal dengan melakukan uji kelistrikan.

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya perpindahan muatan listrik positif (proton) ke muatan negatif (elektron) karena adanya beda potensial yang kemudian menghasilkan arus listrik.


Uji kelistrikan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah  kualitas dari listrik yang kita konsumsi sudah optimal mulai dari tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik, kualitas daya, faktor daya, dll.


Alat uji kelistrikan itu sendiri terdapat berbagai macam jenisnya. Salah satunya kita dapat menggunakan voltage tester sebagai alat uji kelistrikan.
https://lh4.googleusercontent.com/8uSStXPw0T959KPtfS8Newr1xL6s-ihd6fjg40VDpPY=w197-h200-p-no

Alat uji itu sendiri merupakan salah satu jenis dari voltmeter atau alat uji kelistrikan yang digunakan untuk menguji tegangan pada suatu rangkaian listrik.

Voltage tester ini digunakan untuk mengatahui apakah ada atau tidak tegangan pada sumber listrik atau peralatan listrik yang kita gunakan. alat uji ini sendiri begitu mudah digunakan.

Pada proses penggunaannya, kita cukup menghubungkan bagian ujung dari Voltage tester ke sumber tegangan/ listrik yang akan kita uji.
 
"Kenapa harus memakai voltage tester?", "Bukankah memakai test pen saja cukup untuk menguji kelistrikan??". Pertanyaan semacam ini sering kali muncul. Walaupun memiliki fungsi yang sama untuk menguji kelistrikan.

antara test pen dan voltage tester memiliki perbedaan yang cukup jelas seperti gambar dibawah ini :
 
https://lh3.googleusercontent.com/xbW-bN9v30Fy7u-YhKfGErpOSo1wn3bIzdeahrX7IZU=w270-h210-p-no    https://lh6.googleusercontent.com/Tps6Pv-c52xw99sayzc7Nu1NNNafB58ia0_G6Q0Tb5A=w189-h200-p-no

         Voltage tester                            test pen

Dari gambar diatas, kita dapat melihat perbedaan yang jelas antara test pen dan voltage tester. Dari segi penggunaannya, led yang terdapat pada test pen akan menyala apabila mendeteksi ada tegangan pada sumber yang di uji. Sedangkan voltage tester akan bergetar apabila mendeteksi adanya tegangan pada sumber yang di uji.

Selain itu, voltage tester juga memiliki display LCD untuk menampilkan data tegangan yang terukur. Jika test pen hanya bisa mendeteksi tegangan pada sumber yang diuji, alat uji ini memiliki begitu banyak fungsi dan kegunaan antara lain :
 
•    Mendeteksi ada atau tidaknya tegangan pada sumber yang di uji.
•    Dapat menguji tegangan AC dan DC.
•    Memiliki display LCD yang akan menampilkan data nilai tegangan yang diuji.
•    Dapat menguji tegangan AC atau DC yang tinggi
•    Dapat menguji tegangan AC atau DC yang rendah


Begitu banyak kelebihan dari voltage tester dibandingkan dengan test pen. Dengan menggunakan voltage tester ini kita dapat melakukan uji kelistrikan yang lebih akurat. Jadi alangkah baiknya menggunakan voltage tester untuk mengoptimalkan uji kelistrikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar