Warga
Manado kembali dikagetkan dengan guncangan gempa sekitar pukul 19.04 WITA.
Guncangan itu membuat warga ketakutan.
"Masih
takut, karena tadi siang gempanya cukup kuat," ujar Ita yang ikut keluar
dari warung kulinernya di kawasan Marina M- Walk.
Walau
belum ada rilis dari Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
soal kekuatan gempa, namun gempa susulan tersebut cukup membuat tenda - tenda di
kawasan kuliner tersebut bergoyang.
Tadi
siang gempa berkekuatan 7,3 SR membuat ribuan warga yang berada di dalam gedung
- gedung panik dan berhamburan ke luar. Banyak di antara warga bahkan hanya
mengenakan handuk dan pakaian seadanya saat berusaha lari.
Sebuah
rumah permanen berlantai dua di Kelurahan Mahawu, Manado roboh. Hotel Lion juga
tak luput mengalami kerusakan. Sebagian dinding lantai 7 salah satu hotel besar
di Manado itu ambruk. Keretakan juga terlihat di Hotel Arya Duta yang berada di
ruas Jalan Boulevard.
Rasa
waswas semakin menyelimuti warga. Pasalnya seusai gempa dan peringatan tsunami,
di beberapa wilayah terjadi banjir akibat hujan yang turun sangat deras. Saat
ini daerah Ring Road, Perkamil, Taas dan Liwas masih tergenang air walaupun
perlahan - lahan mulai surut. Daerah Paal II juga sempat digenangi air.
Untuk
mendeteksi gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) BMKG dapat menggunakan alat
yang bernama Alat Ukur Getaran atau VIBRATION TESTER. Sensor yang
digunakan pada alat VIBRATION TESTER adalah Sensor Getaran. Sensor Getaran ini memegang
peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena terletak di
sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan getaran mesin.
Secara
konseptual, Sensor Getaran berfungsi untuk
mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran
listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik. Pemakaian Sensor Getaran ini memungkinkan
sinyal getaran tersebut diolah secara elektrik sehingga dapat memudahkan dalam
proses manipulasi sinyal dan mendapatkan hasil data yang akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar