Rabu, 26 November 2014

Investor Tiongkok Temui Sofyan Djalil Jualan Kereta Super Cepat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengaku telah bertemu dengan investor asal Tiongkok. Kehadirannya ternyata untuk menawarkan produk keretasupercepat (high speed railways/HSR).

"Mereka (investor) mau jualan saja, menjelaskan produknya sudah ada dan bagus. Ya namanya orang jualan, saya mendengarkan saja," ungkap Sofyan saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (25/11/2014) malam.


Meskipun saat ini Indonesia sudah memiliki jalur ganda rel kereta yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya, Sofyan mengatakan Pemerintah masih tak berminat membangun layanan kereta api cepat. Menurut dia, kereta cepat tak masuk daftar prioritas pemerintah pada saat ini.


Proyek kereta api cepat rute Jakarta-Surabaya digagas pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, rencana itu mendapat ditentang Direktur PT Kereta Api Indonesia pada saat itu, Ignatius Jonan, yang sekarang adalah Menteri Perhubungan.

Kata Sofyan, Indonesia khususnya di pemerintahan Joko Widodo tidak memasukkan kereta super cepat ke dalam proyek pembangunan prioritas. "Nggak lah, belum. Itu masih jauh, jadi nggak ada apa-apa. Belum akan di-follow up," tegasnya.


Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago, mengatakan, pemerintah memprioritaskan pembangunan maupun pengembangan angkutan massal kereta cepat atau bus cepat.

"Keretasupercepat belum dianggap realistis di waktu-waktu sekarang. Kita lebih konsen pada pembangunan kereta api, pelabuhan dan bandara. Sedangkan untuk perkotaan, lebih prioritas pengadaan angkutan cepat perkotaan," jelas dia.


Seperti yang kita ketahui kereta pada umumnya harus mempunyai kemampuan dan ketahanan yang optimal dan telah lulus pengujian. Komponen yang diuji antara lain bahan baku mesinnya. Bahan baku pilihan yang dipakai dalam rancangan kereta cepat tersebut telah diuji oleh UTM atau UniversalTestingMachine.


UTM bekerja menguji ketahanan bahan baku mesinnya dengan cara ditarik dan ditekan sampai pada batas maksimal.Sehingga mesin yang digunakan tidak akan terbakar ketika sudah panas . Maka setelah lulus uji oleh UTM maka kereta Cepat ini siap untuk beroperasi di Indonesia yang sangat penting untuk Kelancaran moda transportasi masyarakat menggunakan kereta cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar